People Management: Menjadi Manajer yang Berkualitas

Habel Tobing
5 min readJun 6, 2021
source: https://previews.123rf.com/

Introduction

Manusia adalah makhluk sosial. Artinya, dalam melangsungkan hidupnya, manusia membutuhkan manusia lain. Proses manusia dengan membutuhkan bantuan manusia lainnya menciptakan adanya interaksi sosial. Menurut Lektor Kepala Sosiologi Soerjono Soekanto (1994), pada buku Sosiologi: Suatu Pengantar (1994), interaksi sosial adalah proses sosial yang berkaitan dengan cara berhubungan antara individu dan kelompok untuk membangun sistem dalam hubungan sosial. Interaksi ini lah yang nantinya dibutuhkan untuk melakukan kegiatan people management

People Management

Definisi

Lalu muncul pertanyaan, apa itu people management? Apakah hanya sebatas mengatur hubungan kita dengan orang lain secara umum? Jawabannya tidak.

Dalam konteks human resources, people management adalah proses pelatihan, memotivasi dan mengarahkan karyawan untuk mengoptimalkan produktivitas tempat kerja dan mendorong pertumbuhan profesional.

Pentingnya People Management

Dalam PPL ini, kami mengerjakan collaborative project, artinya kami membutuhkan adanya interaksi sosial dengan developer lainnya. Dalam bekerja kelompok, implementasi people management dibutuhkan untuk melancarkan kinerja tiap anggotanya. Kelompok yang di-manage dengan buruk akan berdampak negatif terhadap berbagai aspek bisnis kelompok. Sebaliknya, kelompok yang mengimplementasi people management dengan baik akan meningkatkan tingkat moral kelompok sehingga dapat mengoptimasi efisiensi kinerja kelompok. Kinerja kelompok yang efisien mampu men-deliver produk kerja yang kompeten.

Skills yang Dibutuhkan dalam Melakukan People Management

Empowering employees

Skill untuk membantu karyawan menjadi lebih produktif dan mengembangkan keterampilan baru yang berkaitan dengan ruang lingkup pekerjaannya. Di sini, seorang yang melakukan people management perlu melatih karyawan dengan baik dengan memberi pengetahuan dan sumber daya yang dibutuhkan.

Active listening

Skill mendengar pembicara untuk memahami sepenuhnya perspektif, pertanyaan, atau perhatian mereka sebelum kita merespons pembicaraannya. Pendengar yang dikatakan “aktif” akan berusaha menghilangkan gangguan, mempertahankan kontak mata dan menawarkan isyarat verbal atau non-verbal untuk menunjukkan keterlibatan dan pemahaman mereka terhadap pembicara.

Conflict-resolution

Skill conflict-resolution yang baik dapat membantu mengatasi tantangan interpersonal yang ada pada suatu kelompok. Sebagai orang yang melakukan people management, kita dapat melakukan analisis terkait konflik yang ada dan mengidentifikasi penyebab konflik tersebut. Setelah diidentifikasi barulah kita melakukan konfrontasi demi menyelesaikan konflik yang ada. Seorang yang menjalankan people management dituntut untuk mampu menjadi penengah dalam suatu konflik.

Flexibility

Menjadi seorang yang fleksibel tentunya merupakan salah satu kunci kesuksesan agile developement. Sebagai manajer, kita harus mengetahui kapan harus menerapkan fleksibilitas dalam ruang lingkup pekerjaan. Contohnya dengan membentuk jadwal yang fleksibel agar karyawan mampu melakukan pekerjaan sesuai cara mereka bekerja sehingga berjalan secara optimal.

Patience

Menjadi manajer yang sabar penting untuk dilakukan. Manajer yang sabar mampu meningkatkan efektivitas kerja karyawan. Karyawan mampu mengklarifikasi terkait hal yang masih menjadi ambigu secara berkala ke manajer dan manajer akan menjawab terus menurus secara sabar. Karyawan yang mengerti pekerjaannya secara menyeluruh akan menghasilkan produk kerja yang berkualitas.

Clear communication

Komunikasi yang terbuka dalam tim akan membantu tim memecahkan masalah yang ada, menjalankan kegiatan brainstorming untuk mencapai suatu ide dan membantu tim beradaptasi terhadap perubahan yang ada. Dengan adanya komunikasi yang terbuka, pekerjaan mampu dilakukan secara komprehensif.

Trust

Sebagai manajer yang baik, kita harus percaya terhadap kemampuan yang dimiliki oleh karyawan-karyawan kita. Membangun kepercayaan akan meningkatkan efektivitas kerja tim. Karyawan seharusnya percaya bahwa pimpinan men-support dan mempercayai kemampuannya. Pimpinan juga harus percaya bahwa karyawan mampu men-deliver pekerjaan secara efektif.

Organization

Skill dalam meng-handle berbagai pekerjaan karyawan-karyawan yang berbeda secara simultan. Dengan memiliki skill tersebut, manajer mampu men-track dan me-mantain produktivitas tim.

Cara Memgembangkan Skills

Skills yang telah dipaparkan di atas tentunya merupakan soft skills yang belum tentu semua orang punya. Untuk menjadi manajer yang melakukan people management, kita dituntut untuk memiliki skill-skill tersebut. Jangan khawatir, soft skill adalah hal yang dapat dipelajari dan dikembangkan. Berikut beberapa cara pengembangan skills:

Ask for Frequent Feedback from Your Team

Komunikasi yang berjalan pada tim bersifat dua arah. Seorang anggota tim tidak hanya menyediakan feedback sendiri namun juga terus meminta feedback dari anggoya lainnya secara berkala. Lakukan permintaan feedback ke anggota lainnya tanpa rasa takut dan pastikan feedback tersebut bersifat jujur dan apa adanya.

Find an Experienced Coach or Mentor Who Can Guide You

Temukan pihak profesional seperti coach atau mentor yang mampu menyediakan feedback dan arahan yang objektif. Mereka akan membantu kita mencapai potensi yang kita punya. Mereka akan mengarahkan sektor yang harus kita kembangkan, menawarkan saran dan insight yang profesional dan membantu kita mempercepat pengembangan.

Maintain A Growth Mindset

Anggota kelompok tim perlu memiliki growth mindset. Ini adalah mindset di mana anggota bersedia untuk terus berjalan seiring dengan perkembangan yang ada. Dengan adanya pemikiran ini, kelompok mampu beradaptasi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi.

People Management Training Resources

Terdapat banyak traning resources yang tersedia secara offline maupun online. Training resources ini akan membantu kita dalam mengembangkan people management skills. Soft skills yang berkembang akan menjadikan kita manajer yang berkualitas dan berkompeten. Usahakan cari beragam referensi, jangan hanya satu saja untuk memilah dan merangkum berbagai pendapat yang berbeda.

Implementasi pada Kelompok PPL “Sophia Lucuba”

Kelompok kami sudah berusaha semaksimal mungkin dalam melakukan people management. Kami menerapkan tiap-tiap soft skills yang ada. Berikut analisis dari sudut pandang saya pribadi:

Analisis

Kami, antar anggota kelompok, memberi pengetahuan ke anggota yang sedang mengalami kesusahan. Kami tidak hanya memberi pengetahuan namun mem-provide sumber daya yang mampu menyelesaikan masalah yang ada. Berikut contohnya:

Pada tangkapan layar ini, kelompok kami sedang mengalami kesulitan dalam melakukan integration. Saya, yang sudah melakukan integration, mem-provide anggota kelompok dengan sumber daya yang sesuai dengan masalah yang ada.

Setiap anggota kelompok kami aktif mendengar pembicaraan kelompok lainnya. Kami tidak hanya mendengar saja namun juga memberi respon yang terkait. Kami berusaha memberi respon sebaik mungkin. Komunikasi yang kami jalankan terbuka dengan tetap menaruh kepercayaan sepenuhnya pada anggota lainnya.

Kami juga berhadapan dengan berbagai konflik. Konflik-konflik akan kami identifikasi pada sprint retrospective setelah melakukan sprint review. Setelah mengidentifikasi, kami menawarkan solusi yang ada demi menyelesaikan konflik. Konflik yang umumnya muncul terkait work ethic tiap anggota. Hal itu kami atasi dengan melakukan coding secara bersamaan pada tempat yang sama.

Kesimpulan

Implementasi people management akan meningkatkan kinerja dan produktivitas tim. Jalankan people management dengan berbagai soft skill yang berkaitan. Lalu, kembangkan tiap skill-skill yang ada. Soft skill tidak muncul langsung saat kita lahir. Kita harus tetap melakukan kegiatan-kegiatan yang mampu men-trigger pengembangan soft skill.

Sumber

--

--

Habel Tobing

Currently studying Computer Science at Universitas Indonesia